Selasa, 09 Desember 2014

Musi Rawas Siap Kembangkan Industri Hilir Karet

MUSI RAWAS - Kabupaten Mura siap menjadi daerah pengembangan industri hilir karet. Itu dikarenakan Bumi Lan Serasan Sekantenan sudah siap dari segi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM).
 
Bupati Mura H Ridwan Mukti (RM) mengatakan bahwa persoalan anjloknya harga komoditi karet di masyarakat yang dikeluhkan telah direspon langsung Pemkab Mura dengan memberikan surat ke Gubernur Sumsel untuk mendapatkan solusi dilakukan operasi pasar ataupun pemberian subsidi. Namun, persoalan itu bukan terjadi di Mura melainkan hingga tingkat nasional. Sehingga, presiden sendiri memberikan solusi untuk melakukan pembangunan industri hilir pabrik karet bisa menuntaskan masalah yang terjadi.
 
"Nah untuk pembangunan industri karet di Indonesia, Kabupaten Mura sendiri siap karena Mura daerah yang diapit tiga provinsi yakni Bengkulu, Jambi dan Sumsel. Ketiganya merupakan daerah penghasil karet," kata RM di Audotorium Pemkab Mura, Senin (8/12).

Sebelumnya, Ridwan Mukti mengatakan Kabupaten Musi Rawas merupakan wilayah yang mempunyai fungsi dan peran cukup strategis dalam konstelasi provinsi Sumatera Selatan. Menurut Ridwan, berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) provinsi Sumatera Selatan, kabupaten Musi Rawas termasuk dalam wilayah pengembangan wilayah bagian barat.

Ridwan Multi mengungkapkan, sebagai pengembangan wilayah dibagian barat, Musi Rawas akan difungsikan sebagai lumbung pangan, lumbung energi, pengembangan sektor perkebunan dan sebagai daerah kawasan penyangga (buffer) Sumatera Selatan.Musi Rawas memiliki potensi sumberdaya alam bidang perkebunan dengan komoditas unggulannya adalah karet. Luas areal kebun karet 329,521,95 ha yang didominasi perkebunan karet rakyat dengan jumlah produksi sebesar 243.003,15 ton.“Karet merupakan matapencaharian pokok sebagian besar masyarakat dan dikembangkan sebagai komoditas unggulan,” ujar calon Gubernur Bengkulu ini

Ridwan Mukti menambahkan, komoditas karet ditetapkan sebagai produk unggulan kabupaten Musi Rawas melalui surat keputusan bupati Musi Rawas Nomor : 436a/Kpts/Disbun/2011, Surat Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian Nomor 1597/RC.110/E1/03/2012 tanggal 28 Maret 2012 yang menetapkan kabupaten Musi Rawas sebagai Model Nasional Pengembangan Kawasan Sistem Pertanian Terpadu Berbasis Karet.  

Butuh Penanganan Ekstra 
Sebagai daerah penyangga di Sumatera Selatan, Kabupaten Musi Rawas perlu membekali Sumber Daya Manusia khususnya dalam rangka meningkatkan hasil perkebunan.Untuk itu, Bupati Musi Rawa Ridwan Mukti  terus melakukan pembinaan dengan penguatan petani dan kelembagaan petani, khususnya petani karet. Menurutnya, komoditas karet akan mulai dibenahi mulai dari hulu sampai hilir,  untuk sektor hilir adalah penyediaan bibit unggul bermutu, sarana produksi dan pemeliharaan karet, sedangkan untuk sektor hilir meliputi panen, pascapanen dan pemasanan.

Ridwan Mukti menambahkan, sasaran program dan kegiatan pengembangan produk unggulan kabupaten dan pengembangan kawasan sistem pertanian terpadu berbasis karet tahun 2012 yaitu penguatan sektor hulu serta peningkatan kualitas pengolahan dan pemasaran karet.

Ridwan Mukti mengungkapkan, daerah-daerah yang potensial menghasilkan karet memerlukan penanganan yang ekstra agar hasil pertanian mereka bisa baik dan meningkat. Untuk itulah di Kabupaten Musi Rawas akan dikembangkan tanaman karet di lokasi centra yang selama ini mampu menghasilkan produk pertanian yang baik, yaitu kecamatan Muara Kelingi dan Jayaloka.“Kita berharap dengan adanya perlakuan khusus didua daerah tersebut, akan meningkatkan porduksi karet di Musi Rawas,” pungkas Ridwan Mukt.(abl) 

* disadur dari berbagai sumber
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar