MUSI RAWAS - Kabupaten Mura siap menjadi daerah pengembangan industri
hilir karet. Itu dikarenakan Bumi Lan Serasan Sekantenan sudah siap dari
segi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM).
Bupati Mura H Ridwan Mukti (RM) mengatakan bahwa persoalan anjloknya
harga komoditi karet di masyarakat yang dikeluhkan telah direspon
langsung Pemkab Mura dengan memberikan surat ke Gubernur Sumsel untuk
mendapatkan solusi dilakukan operasi pasar ataupun pemberian subsidi.
Namun, persoalan itu bukan terjadi di Mura melainkan hingga tingkat
nasional. Sehingga, presiden sendiri memberikan solusi untuk melakukan
pembangunan industri hilir pabrik karet bisa menuntaskan masalah yang
terjadi.
"Nah untuk pembangunan industri karet di Indonesia, Kabupaten Mura
sendiri siap karena Mura daerah yang diapit tiga provinsi yakni
Bengkulu, Jambi dan Sumsel. Ketiganya merupakan daerah penghasil karet,"
kata RM di Audotorium Pemkab Mura, Senin (8/12).
Sebelumnya, Ridwan Mukti mengatakan Kabupaten Musi Rawas
merupakan wilayah yang mempunyai fungsi dan peran cukup strategis dalam
konstelasi provinsi Sumatera Selatan. Menurut Ridwan, berdasarkan
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) provinsi Sumatera Selatan, kabupaten
Musi Rawas termasuk dalam wilayah pengembangan wilayah bagian barat.
Ridwan Multi mengungkapkan, sebagai pengembangan wilayah dibagian
barat, Musi Rawas akan difungsikan sebagai lumbung pangan, lumbung
energi, pengembangan sektor perkebunan dan sebagai daerah kawasan
penyangga (buffer) Sumatera Selatan.Musi Rawas memiliki potensi
sumberdaya alam bidang perkebunan dengan komoditas unggulannya adalah
karet. Luas areal kebun karet 329,521,95 ha yang didominasi perkebunan
karet rakyat dengan jumlah produksi sebesar 243.003,15 ton.“Karet merupakan matapencaharian pokok sebagian besar masyarakat
dan dikembangkan sebagai komoditas unggulan,” ujar calon Gubernur Bengkulu ini
Ridwan Mukti menambahkan, komoditas karet ditetapkan sebagai produk
unggulan kabupaten Musi Rawas melalui surat keputusan bupati Musi
Rawas Nomor : 436a/Kpts/Disbun/2011, Surat Direktorat Jenderal
Perkebunan, Kementerian Pertanian Nomor 1597/RC.110/E1/03/2012 tanggal
28 Maret 2012 yang menetapkan kabupaten Musi Rawas sebagai Model
Nasional Pengembangan Kawasan Sistem Pertanian Terpadu Berbasis Karet.
Butuh Penanganan Ekstra
Sebagai daerah penyangga di Sumatera Selatan, Kabupaten Musi Rawas
perlu membekali Sumber Daya Manusia khususnya dalam rangka meningkatkan
hasil perkebunan.Untuk itu, Bupati Musi Rawa Ridwan Mukti terus
melakukan pembinaan dengan penguatan petani dan kelembagaan petani,
khususnya petani karet. Menurutnya, komoditas karet akan mulai dibenahi
mulai dari hulu sampai hilir, untuk sektor hilir adalah penyediaan
bibit unggul bermutu, sarana produksi dan pemeliharaan karet, sedangkan
untuk sektor hilir meliputi panen, pascapanen dan pemasanan.
Ridwan Mukti menambahkan, sasaran program dan kegiatan pengembangan
produk unggulan kabupaten dan pengembangan kawasan sistem pertanian
terpadu berbasis karet tahun 2012 yaitu penguatan sektor hulu serta
peningkatan kualitas pengolahan dan pemasaran karet.
Ridwan Mukti mengungkapkan, daerah-daerah yang potensial
menghasilkan karet memerlukan penanganan yang ekstra agar hasil
pertanian mereka bisa baik dan meningkat. Untuk itulah di Kabupaten
Musi Rawas akan dikembangkan tanaman karet di lokasi centra yang selama
ini mampu menghasilkan produk pertanian yang baik, yaitu kecamatan
Muara Kelingi dan Jayaloka.“Kita berharap dengan adanya perlakuan khusus didua daerah
tersebut, akan meningkatkan porduksi karet di Musi Rawas,” pungkas Ridwan
Mukt.(abl)
* disadur dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar