Kamis, 05 Februari 2015

Angka Pengangguran di Lubuklinggau masih Tinggi

ANGKA pengangguran di Kota Lubuklinggau masih tergolong tinggi. Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Lubuklinggau pada 2014 lalu mencatat sedikitnya ada 473 tenaga kerja yang saat ini masih membutuhkan tempat bekerja (menganggur).
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Lubuklinggau, Fauzie Basid melalui Sekretarisnya, Waidi mengungkapkan dari 913 pencari kerja (Pencaker), tercatat hampir 60 persen pencaker merupakan tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau SLTA. Sedangkan sisanya merupakan tamatan Sarjana, Diploma dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dari jumlah tersebut, baru 476 pencaker yang sudah terserap dan ditempatkan bekerja disejumlah perusahaan. Ini artinya 437 orang masih menganggur.
"Dari 913 pencaker yang tercatat pada 2014 lalu, sekitar 60 persen merupakan tamatan SMA. Selebihnya Sarjana, Diploma dan SMP," ungkapnya.
Sementara itu untuk 2015 per Januari yang masuk ke Disnaker Lubuklinggau sudah tercatat 99 orang pencaker. Terdiri dari 56 pencaker laki-laki dan 43 pencaker perempuan yang rata-rata merupakan tamatan SLTP 1 orang, SLTA 37 orang, D3 7 orang, D4 1 orang dan S1 53 orang. "Untuk yang Januari ini belum terserap, tapi sudah tercatat 99 pencaker di kita," jelasnya Kepada Harian Silampari.
Lebih lanjut, pihak Disnaker mengaku sejauh ini sejumlah perusahaan yang tersebar di Lubuklinggau cukup proaktif memberikan informasi lowongan kerja (Loker) terhadap pencaker. Baik melalui peran media massa, website ataupun radio dan Disnaker mengharapkan agar pencaker ikut pula pro aktif mencari informasi loker.
"Kami minta pencaker mendaftarkan status mereka sebagai pencaker ke pada kami. Jangan giliran ada perlu mendadak baru buru-buru datang kesini. Nah selama ini seperti itu, jadi kita tidak tahu berapa jumlah pencaker yang ada," bebernya.
Sejauh ini tercatat sekitar 500 perusahaan yang terdaat di Lubuklinggau. Dan peran mereka cukup andil memberikan peluang kerja terhadap pencaker sehingga tidak harus jauh-jauh pergi merantau mencari pekerjaan sampai ke Luar Negeri (LN). Dimana diantara perusahaan tersebut diantaranya bergerak di usaha minimarket, jasa dan leasing.
"Untuk pengiriman TKI atau TKW kita tidak ada. Dan memang tahun yang lalu pernah ada untuk pengiriman tenaga kerja ke Jepang, Kanada dan Jerman. Tapi SDM (Sumber Daya Manusia) belum siap seperti skill, bahasa dan mental," ungkapnya. (*)

sumber: harian silampari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar