CHIEF of Asia Economist yang sekaligus Managing Director, Head of FICC Research
David Fernandez dari Barclays, Inggris memuji langkah Presiden Jokowi
yang radikal dan luar biasa dalam hal penghematan anggaran subsidi BBM.
Dalam 100 hari sejak dilantik pada 20 Oktober 2014 hingga hari ini, 28
Januari 2015 David mengungkap langkah Jokowi menghapuskan subsidi BBM
mulai 1 Januari 2015 adalah langkah yang radikal. Subsidi premium memang
telah dihapus, dan untuk solar hanya diberikan subsidi Rp 1.000/liter.
Kebijakan tersebut mampu mengurangi
anggaran subsidi BBM dari Rp 276 triliun pada 2014 menjadi Rp 81,81
triliun atau hemat 194.19 triliun.
“Dia mampu melakukan hal radikal dalam
100 hari merupakan hal yang luar biasa. Ini sinyal yang baik, investor
global ingin melihat hal itu. Penentuan harga BBM di dalam negeri itu
begitu impresif,” puji Fernandez kemarin, Selasa 27 Januari 2015 di
sela-sela acara Mandiri Investment Forum 2015 di Hotel Ritz Carlton,
Mega Kuningan, Jakarta.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar