PERAHU Partai Amanat Nasional (PAN) semakin menjadi rebutan oleh kandidat
cagub yang akan maju Pilgub 2015. Dua kandidat kembali merapat yakni
Imron Rosyadi dan Sultan B Najamudin yang memiliki latar belakang parpol
berbeda. Imron adalah kader Golkar, sedangkan Sultan merupakan kader
Demokrat.
Masuknya nama Imron dan Sultan
melengkapi jumlah kandidat yang terdaftar di DPW PAN Provinsi untuk
sementara sudah 5 orang. Tiga balon sebelumnya yang lebih dulu mendaftar
adalah Ichwan Yunus, Ridwan Mukti dan Bando Amin.
Imron dan Sultan optimis bisa merebut
perahu PAN dengan visi dan misi yang diusung. Imron yakin dengan program
kelautan, pertambangan, perdagangan serta perkebunan dan pertanian.
Sedangkan Sultan yakin dengan salah satu visinya melakukan pembangunan
fisik yang harus melibatkan investor-investor besar.
”Bagaimanapun Bengkulu ini tidak bisa
lepas dari perdagangan, pertanian, pertambangan dan kelautan. Justru
program itu yang harus dikembangkan karena real dengan kondisi dan
potensi yang ada di Bengkulu. Dengan visi dan misi itulah saya siap
berkompetisi dengan kandidat lain untuk mendapatkan perahu PAN ini,”
kata Imron Rosyadi usai mendaftar kemarin (28/1).
Mendaftarkan diri ke parpol, lanjut
Bupati Bengkulu Utara itu, merupakan suatu hal yang memang harus dilalui
sebagai tahapan dalam pemilu. Bagaimanapun parpol merupakan wadah
strategis dalam pertarungan Pilkada. Namun secara pribadi, iapun siap
maju lewat jalur independen kalau memang jalur parpol sudah tertutup
untuknya.
”Apapun tahapan yang harus dilalui saya
siap. Diantaranya soal temu kader PAN minimal di 5 kabupaten/kota,
secara bertahap akan saya lakukan. Dimulai dari yang terdekat dulu
seperti Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah dan sekitarnya. Termasuk uji
publik dan survei elektabilitas,” papar Imron.
Sementara itu, Sultan B Najamudin
mengaku menaruh harapan besar bisa didukung PAN untuk memuluskan
perjalannya ke kursi gubernur. Secara pribadi, ia sangat siap
berkompetisi dengan kandidat lain guna merebut kursi cagub PAN. Untuk
visi dan misi, ia belum mau blak-blakkan. Namun dipastikannya harus
sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat Bengkulu.
”Yang jelas jabatan gubernur 2015-2020
itu sudah ada orangnya. Tinggal lagi menunggu proses siapa dari kita ini
atau para kandidat yang akan terpilih nantinya. Bermodal dukungan dari
masyarakat Bengkulu dan keinginab saya membangun Bengkulu, saya siap
mengikuti papun tahapan yang disyaratkan oleh PAN,” tandas Sultan.
Terpisah, Sekretaris Tim 5 Penjaringan
Cagub DPW PAN Provinsi Bengkulu, Dempo Exler mengatakan, pihaknya tetap
akan memberikan porsi dan kesempatan yang sama antar kandidat. Tidak ada
yang diprioritaskan, semuanya tergantung hasil penjaringan. Kandidat
yang akan diusung adalah yang terbaik.
”Yang jelas dari kandidat itu, kami akan
ajukan dua nama ke DPP. Selanjutnya DPP akan merujuk satu nama. Nah
satu nama itulah yang nanti akan kami usung dan komunikasikan dengan
rekan koalisi,” tandas Dempo.
Dari pantauan, Imron mendaftar pukul 14.00
WIB. Sedangkan Sultan mendaftar pukul 16.00 WIB. Kedua kandidat
diterima langsung oleh Ketua Tim 5 Penjaringan Cagub, Abdul Goni dan
anggota.
Bando dan Sultan Dipanggil PKS
Di sisi lain, kendati tidak membuka
pendaftaran kandidat cagub secara resmi, namun DPW Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) Provinsi Bengkulu tetap menerima pendaftaran para
kandidat. Dalam minggu ini, PKS akan melakukan pertemuan dengan Bando
Amin C Kader dan Sultan B Najamudin dalam rangka komunikasi politik
lanjutan. Pertemuan itu bertujuan mengkaji lebih dalam keseriusan kedua
kandidat maju Pilgub 2015.
‘’Baik mengenai visi misinya
dalam membangun Bengkulu maupun mengenai kekuatan massa dan dukungan
politik. Bagaimanapun PKS ini hanya berkekuatan tiga kursi. Artinya kami
juga akan melihat kemampuan kedua kandidat dalam menggalang dukungan
politik dari parpol lain untuk membentuk koalisi,’’ kata Sekretaris DPW
PAN Provinsi Bengkulu, Sujono, SP.
Dijelaskan Sujono, sebenarnya
sudah ada 8 kandidat yang menyampaikan komunikasi politik ke PKS.
Walaupun sebagian besar melalui tim pendukungnya. Enam kandidat lainnya,
Ridwan Mukti, Ichwan Yunus, Junaidi, Asnawi A Lamat, Suherman dan Imron
Rosyadi. Namun baru 3 kandidat yang meninggalkan curriculum vitae (CV).
Yakni Imron Rosyadi, Bando Amin dan Suherman.
‘’Nanti, setiap kandidat yang
mendaftarkan diri itu akan kami kaji dengan melakukan survei
elektabilitas. Soal siapa yang didukung nantinya, tentu saja kandidat
yang memang terbaik sesuai hasil survei dan kemampuannya dalam
menggalang dukungan politik. Dukungan politik dari parpol lain itu
sangat menentukan kualitas dari kandidat,’’ papar Sujono.
Soal pendaftaran kandidat,
Sujono tetap membuka diri bagi siapapun yang berminat diusung PKS.
Batasan waktunya maksimal kami buka seminggu sebelum pendaftaran bakal
calon oleh KPU Provinsi yang sudah dijadwal 26 Februari. ‘’Soal koalisi,
tergantung dengan kecocokan visi dan misi parpol serta kecocokan dalam
mengusung kandidat,’’ tutup Sujono. (*)
sumber: rakyatbengkulu
sumber: rakyatbengkulu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar