Kamis, 29 Januari 2015

Imron dan Sultan Bersaing Lagi Rebut Perahu PAN

PERAHU Partai Amanat Nasional (PAN) semakin menjadi rebutan oleh kandidat cagub yang akan maju Pilgub 2015. Dua kandidat  kembali merapat yakni Imron Rosyadi dan Sultan B Najamudin yang memiliki latar belakang parpol berbeda. Imron adalah kader Golkar, sedangkan Sultan merupakan kader Demokrat.
          Masuknya nama Imron dan Sultan melengkapi jumlah kandidat yang terdaftar di DPW PAN Provinsi untuk sementara sudah 5 orang. Tiga balon sebelumnya yang lebih dulu mendaftar adalah Ichwan Yunus, Ridwan Mukti dan Bando Amin.
Imron dan Sultan optimis bisa merebut perahu PAN dengan visi dan misi yang diusung. Imron yakin dengan program kelautan, pertambangan, perdagangan serta perkebunan dan pertanian. Sedangkan Sultan yakin dengan salah satu visinya melakukan pembangunan fisik yang harus melibatkan investor-investor besar.

”Bagaimanapun Bengkulu ini tidak bisa lepas dari perdagangan, pertanian, pertambangan dan kelautan. Justru program itu yang harus dikembangkan karena real dengan kondisi dan potensi yang ada di Bengkulu. Dengan visi dan misi itulah saya siap berkompetisi dengan kandidat lain untuk mendapatkan perahu PAN ini,” kata Imron Rosyadi usai mendaftar kemarin (28/1).
Mendaftarkan diri ke parpol, lanjut Bupati Bengkulu Utara itu, merupakan suatu hal yang memang harus dilalui sebagai tahapan dalam pemilu. Bagaimanapun parpol merupakan wadah strategis dalam pertarungan Pilkada. Namun secara pribadi, iapun siap maju lewat jalur independen kalau memang jalur parpol sudah tertutup untuknya.
”Apapun tahapan yang harus dilalui saya siap. Diantaranya soal temu kader PAN minimal di 5 kabupaten/kota, secara bertahap akan saya lakukan. Dimulai dari yang terdekat dulu seperti Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah dan sekitarnya. Termasuk uji publik dan survei elektabilitas,” papar Imron.
Sementara itu, Sultan B Najamudin mengaku menaruh harapan besar bisa didukung PAN untuk memuluskan perjalannya ke kursi gubernur. Secara pribadi, ia sangat siap berkompetisi dengan kandidat lain guna merebut kursi cagub PAN. Untuk visi dan misi, ia belum mau blak-blakkan. Namun dipastikannya harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat Bengkulu.
”Yang jelas jabatan gubernur 2015-2020 itu sudah ada orangnya. Tinggal lagi menunggu proses siapa dari kita ini atau para kandidat yang akan terpilih nantinya. Bermodal dukungan dari masyarakat Bengkulu dan keinginab saya membangun Bengkulu, saya siap mengikuti papun tahapan yang disyaratkan oleh PAN,” tandas Sultan.
Terpisah, Sekretaris Tim 5 Penjaringan Cagub DPW PAN Provinsi Bengkulu, Dempo Exler mengatakan, pihaknya tetap akan memberikan porsi dan kesempatan yang sama antar kandidat. Tidak ada yang diprioritaskan, semuanya tergantung hasil penjaringan. Kandidat yang akan diusung adalah yang terbaik.
”Yang jelas dari kandidat itu, kami akan ajukan dua nama ke DPP. Selanjutnya DPP akan merujuk satu nama. Nah satu nama itulah yang nanti akan kami usung dan komunikasikan dengan rekan koalisi,” tandas Dempo.
Dari pantauan, Imron mendaftar pukul 14.00 WIB. Sedangkan Sultan mendaftar pukul 16.00 WIB. Kedua kandidat diterima langsung oleh Ketua Tim 5 Penjaringan Cagub, Abdul Goni dan anggota.
Bando dan Sultan Dipanggil PKS
Di sisi lain, kendati tidak membuka pendaftaran kandidat cagub secara resmi, namun DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Bengkulu tetap menerima pendaftaran para kandidat. Dalam minggu ini, PKS akan melakukan pertemuan dengan Bando Amin C Kader dan Sultan B Najamudin dalam rangka komunikasi politik lanjutan. Pertemuan itu bertujuan mengkaji lebih dalam keseriusan kedua kandidat maju Pilgub 2015.
          ‘’Baik mengenai visi misinya dalam membangun Bengkulu maupun mengenai kekuatan massa dan dukungan politik. Bagaimanapun PKS ini hanya berkekuatan tiga kursi. Artinya kami juga akan melihat kemampuan kedua kandidat dalam menggalang dukungan politik dari parpol lain untuk membentuk koalisi,’’ kata Sekretaris DPW PAN Provinsi Bengkulu, Sujono, SP.
          Dijelaskan Sujono, sebenarnya sudah ada 8 kandidat yang menyampaikan komunikasi politik ke PKS. Walaupun sebagian besar melalui tim pendukungnya. Enam kandidat lainnya, Ridwan Mukti, Ichwan Yunus, Junaidi, Asnawi A Lamat, Suherman dan Imron Rosyadi. Namun baru 3 kandidat yang meninggalkan curriculum vitae (CV). Yakni Imron Rosyadi, Bando Amin dan Suherman.
          ‘’Nanti, setiap kandidat yang mendaftarkan diri itu akan kami kaji dengan melakukan survei elektabilitas. Soal siapa yang didukung nantinya, tentu saja kandidat yang memang terbaik sesuai hasil survei dan kemampuannya dalam menggalang dukungan politik. Dukungan politik dari parpol lain itu sangat menentukan kualitas dari kandidat,’’ papar Sujono.
          Soal pendaftaran kandidat, Sujono tetap membuka diri bagi siapapun yang berminat diusung PKS. Batasan waktunya maksimal kami buka seminggu sebelum pendaftaran bakal calon oleh KPU Provinsi yang sudah dijadwal 26 Februari. ‘’Soal koalisi, tergantung dengan kecocokan visi dan misi parpol serta kecocokan dalam mengusung kandidat,’’ tutup Sujono. (*)

sumber: rakyatbengkulu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar